BEDAH NOVEL
Judul : Addicted to Weblog, Kisah Perempuan dalam Dua Dunia
Penulis : Labibah Zain
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2005
Bagian satu : Kisah Perempuan dalam Dua Dunia
1. Komunitas virtual : ibu-ibu rumah tangga, sebagaimana tertulis pada halaman 11 “weblog bagus untuk promosi dagangan lho, kalau kita punya barang dagangan, kan lumayan bisa berdagang dari rumah saja. Disamping pengetahuan masak memasak dan mengasuh anak akan bertambah dengan membaca weblog orang lain... bermanfaat bagi ibu-ibu rumah tangga seperti kita. Sejak itu istriku punya kesibukan baru mengajari ibu-ibu tetangga rumah untuk membuat weblog”.
2. Identitas : ibu rumah tangga yang dahulu sebagai wanita karir, berhenti bekerja karena beralih fungsi sebagai ibu rumah tangga. Akhirnya sang istri tersebut meninggal dunia karena penyakit kanker payudara, dengan meninggalkan kenang-kenangan berupa puisi yang berbunyi “ketika anak-anak sudah dewasa dan saya sudah berada di sebuah negeri yang abadi, weblog-weblog ini akan menjadi sejarah sebuah cinta seorang ibu terhadap anak-anaknya dan juga suami” [halaman 32].
3. Realitas Cyber: kisah ini merupakan gambar realitas kehidupan para wanita, dimana sebagai seorang wanita karir harus merelakan berhenti bekerja demi kehidupan rumah tangganya yang harmonis. Namun dalam perjalannya terkadang setelah mendapat kegiatan baru, sang istri lupa akan fungsinya sebagai ibu rumah tangga.
4. Ruang Cyber: kehidupan di sebuah rumah tangga dan dipadukan karir suami di sebuah kantor, dimana kantor sang suami ini menjadi bahan kritikan sang istri secara transparan dengan menyebutkan nama perusahaan yang bernama PT Awang-Awang dimana si suami bekerja. Kritik tersebut berbunyi “Teman saya sangat panik ketika mendapati sebuah dokumen pentingnya lenyap di kantor PT Awang-Awang. Dia sudah membayar sejumlah uang tertentu sebagai pelicin, tetapi ternyata hal itu belum cukup. Di instnasi ini ternyata uang saja tidak cukup, tetapi ternyata butuh ‘dampingan’ untuk membujuk para petugasnya untuk mengetik, mengantar surat ke meja-meja berikutnya ... [halaman 26].
Itulah realita kehidupan bagi Bangsa Indonesia yang melanda di negeri ini, entah sampai kapan akan berakhir???
Bagian Dua : Perempuan dan Lelaki Maya
1. Komunitas : Cita segita antara Sinta, Husni, dan Arjuni
2. Identitas : Samaran, Sinta menyembunyikan identitas yang sebenarnya dengan adanya tulisan dari seseorang dalam weblognya dengan kalimat “Kau sedang mengalami krisis cinta” [halaman 61] “Ha ha, cinta pura-pura tertawa sambil memasang icon tertawa berguling-guling untuk menutupi kekagetannya”. “Kau sedang pura-pura menjadi seorang gadis belia di dunia maya. Kau sedang berupya menjerat laki-laki keparat dengan menciptakan image bahwa kau seorang gadis seksi” [halaman 61]. Ternyata lelaki yang diajak dialog Sinta via weblog tersebut adalah suaminya sendiri yang bernama Husni yang kaya raya, tetapi mempunyai kelainan seks.
3. Realitas : Didalam kehidupan nyata, banyak ditemukan laki-laki yang mempunyai kelainan seks. Salah satu kelainan itu adalah sang suami akan mendapatkan kepuasan (orgasme) ketika melihat isterinya mengalami histeris dan ketakutan dengan cara menyakiti tubuh isterinya. Dunia maya memang hanya dunia semu, tetapi dapat meluluhlantakkan karir seseorang dan rumah tangga seseorang, seperti yang dialami Riena [halaman 63], dimana Riena dikabarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dapat dibooking, hal ini berimbas pada pemecatan Riena dari kantornya.
4. Ruang: Kehidupan rumah tangga Sinta yang sengsara akibat kesalahan orang tua Sinta dengan memaksa Sinta untuk menikah dengan Husni, lelaki yang kaya raya, namun gila/sakit jiwa. Dan Sinta harus rela meninggalkan lelaki yang dicintanya yaitu Arjuna.
Bagian Tiga : Perempuan dalam Kegelapan
1. Komunitas : Mahasiswa yang sedang belajar di luar negeri.
2. Identitas: bukan nama samaran, Petty, Singgih (suami Petty), Manas (selingkuhan Petty). Petty seorang wanita yang kesepian karena kesibukan suami yang asyik dengan buku-bukunya, yang akhirnya membuat Petty selingkuh dengan lelaki bernama Manas (pria keturunan India).
3. Realitas: Rumah tangga Petty dengan Singgih berantakan yang berakhir dengan perceraian. Hak asuh anak pada awalnya berada di tangan Petty dan Petty hidup serumah dengan Manas tanpa ikatan perkawinan. Pada suatu malam Petty terpuruk mendapati Manas sedang menindih tubuh Dina (putri Petty). Petty mengusir Manas dari apertemennya, dan hak asuh diambil alih oleh Singgih (ayah kandung Dina). Didalam kehidupan nyata, sering dijumpai ayah tiri akan melakukan pelecehan seksual terhadap anak perempuan tirinya.
4. Ruang: Kejadian tersebut terjadi di Kota Metro Vendome (Montreal, Canada). Awalnya Petty sebagai wanita yang agamis, namun karena godaan yang melanda dirinya, membawa Petty menjalin hubungan gelap dengan banyak laki-laki tanpa pernikahan dan akhirnya ia hamil yang tidak diketahui ayah si anak. Mungkin ayah bayi itu Hisyam lelaki asal Lebanon, atau Richard lelaki asli Montreal. Kehamilah ini adalah puncak pembangkangan Petty terhadap adat dan budaya timur, bahkan agama yang dipelkuknya [halaman 87].
Bagian Empat : Perempuan itu bernama Sinta
1. Komunitas : Sepasang kekasih yang dimabuk cinta, antara Sinta dan Arjuna. Terinspirasi dari kisah pewayangan Ramayana dan Bharatayudha.
2. Identitas: Samaran. Sebagi primadona di dunia maya itu, perempuan buruk rupa dengan pipi tembong sebelah, dengan masa lalu kelabu, hidup dengan krisis kepercayaan diri yang amat sangat, adalah kurban kerusuhan peristiwa Mei di negeri pertiwi. Hawa nafsu dan amarah segerombolan pemuda yang membuatku melahirkan seorang anak lelaki yang dulu tidak pernah kuharapkan kemunculannya, tetapi kini menjadi bagian dari nyawaku [halaman 102, 103].
3. Realitas Cyber: Banyak wanita/laki-laki yang mendapatkan jodohnya melalui dunia maya, namun juga banyak yang gagal menjalin hubungan cinta melalui dunia maya, yang berakibat bunuh diri karena putus cinta [halaman 104]. Kejadian dalam kisah ini benar adanya, yakni peristiwa kerusuhan peristiwa Mei 1998 (detik-detik menjelang lengsernya Soeharto dari Kepresidenan RI), adanya penjarahan, perampokan, penganiayaan, dan pemerkosaan wanita di kota-kota besar.
4. Ruang Cyber: Sejarah pewayangan Rama dan Sinta, Ramayana dan Bharatayudha.
Bagian Lima: Perempuan dalam Dua Etalase
1. Komunitas: wanita lesbian [halaman 114], lewat cybersex [halaman 108].
2. Idenitas: Samaran, wanita yang menyamar menjadi pria
3. Realitas: terkadang didalam dunia nyata sering dijumpai orang-orang yang menjalin hubungan cinta dengan sesama jenis (wanita dengan wanita atau pria dengan pria). Kehidupan ini tidak sesuai dengan adat dan budaya timur, namun di negera barat hal ini sudah hal yang biasa bahkan konon telah ada undang-undang yang melegalkan hubungan antar jenis.
4. Ruang Cyber: Kisah wanita lesbi melalui dunia maya.
Bagian Enam : Perempuan 17 tahun
1. Komunitas: Keluarga “brocken home” seorang anak yang menjalin cinta sedarah. Kisah pernikahan orang tua antar bangsa (Cina, Arab, dan Suku Jawa).
2. Identitas: tidak disamarkan, Amelia (anak), Catherine Sudibyo (ibu), Jahal Attajir (ayah), Raden Ayu Herhandayani (nenek), Ardiansyah (kakak satu ayah sekaligus pacar Amelia).
3. Realitas Cyber: Terjadinya perceraian orang tua berakibat buruk bagi perkembangan anak. Dalam realita kehidupan di dunia nyata hal itu banyak kita jumpai, sang anak dibesarkan oleh nenek, juga ada kejadian dalam dunia nyata terjadinya hubungan cinta sedarah (seayah atau satu ibu).
4. Ruang Cyber: Percintaan remaja, yang berakhir dengan kehamilan di luar nikah [halaman 132].
Bagian tujuh : Perempuan di sudut Taman
1. Komunitas : kehidupan di sebuah perkampungan yang saling berinteraksi, kehiudpan sesama pecinta tanaman sebagai obyek wisata.
2. Identitas : identitas samaran (Aku, dan Dia Perempuan Muda Berparas Jelita, Mengenakan Kain Kebaya Sutra).
3. Realitas Cyber: alkisah dijelaskan adanya seorang wanita jelita yang punya ketrampilam bertaman, sama dengan yang dimiliki oleh tokoh muda setempat. Namun wanita jelita tersebut memiliki sifat yang kurang terpuji yakni suka disanjung, dan ide-idenya harus dipakai, walaupun ide itu berseberangan dengan masyarakat di sekelilingnya. Kisah ini tidak jauh berbeda dengan realita kehidupan masyarakat kita, dimana terkadang di tengah-tengah masyarakat ada orang yang suka pamer, suka disanjung dan dipuji, dan sering memaksakan kehendaknya.
4. Ruang Cyber : kisah ini terjadi di sebuah perkampungan, dimana kampung tersebut menjadi sebuah tempat obyek wisata karena keindahan almnya ditambah dengan kreativitas masyarakat setempat dalam menata lingkungannya, sehingga menambah keasrian daerah tersebut.
Bagian delapan : Perempuan Pengusung Tradisi
1. Komunitas : Warga Keturunan Arab di Indonesia keturunan langsung Sayyidi Ali bin Abi Tholib, suami Sayidatina Fatimah, putri Nabi Muhammad saw. [halaman 153].
2. Identitas : nama asli [Habibah] mahasiswi jurusan Bahasa Inggris di Fakultas Keguruan di Yogyakarta bertunangan dengan Thoriq bin Yahya masih saudara misan mahasiswa ITB jurusan Teknik Kimia [halaman 155]. Tetapi akhirnya Habibah menikah dengan Ucin (Husein Alatas) dan memiliki dua putri bernama Hani dan Liya. Habibah sering berkunjung di Al Mushtofa tempat berkumpulnya jamaah keturunan habaib Yogyakarta, di tempat ini sering dijadikan sebagai ajang mencari jodoh. Karena Syarifah (sebutan bagi seorang perempuan yang mempunyai garis ketutunan langsung pada Fatima, Putri Nabi Muhammad SAW) wajib menikah dengan habaib. Dan habib sunah hukumnya menikah dengan syarifah. Begitulah hukum yang tak tertulis. [halaman 154].
3. Realitas Cyber: Habibah ditunangkan dengan Thoriq bin Yahya saudara misan walaupun Habibah tidak cinta kepadanya, dan Habibah tetap setia menantinya. Tetapi di luar dugaan si Thoriq setelah lulus kuliah menikah dengan wanita lain bernama Khodijah Jamalulail. Perempuan Cantik dari Palembang anak direktur sebuah rumah sakit ternama. Biaya kuliah Thoriq bin Yahya ditanggung oleh ayah Khotijah Jamalulail, karena semenjak kakak perempuannya meninggal dunia yang selama ini menanggung kuliahnya mengalami krisis keuangan. Meskipun Habibah tidak mencintai Thoriq bin Yahya, tetapi Habibah sempat terluka hatinya karena merasa dikhianati dan malu, mengingat seluruh jamaah di kota Solo sudah tahu tentang pertunangan Habibah dengan Thoriq. Terpukul pula abah dan umah Habibah yakni kedua orang tuanya. Thoriq sudah menikah tetapi umahnya tetap memaksa Habibah untuk memakai cincin pertunangannya dengan Thoriq untuk menghindari godaan ahwal (sebutan orang-orang yang bukan keturunan Arab). Untuk menghilangkan kesedihannya Habibah aktif dalam sebuah panggung kesenian dan bergabung pada Teater Manis Renggo, sebuah kelompok teater yang paling top di Yogyakarta. Di kelompok teater ini Habibah menjalin asmara dengan Aldi, anak Universitas Gadjah Mada. Aldi adalah dari kelompok ahwal, sehingga percintaannya denga Aldi ditentang oleh kedua orang tuanya, termasuk Ucin, yang selama ini menjadi sahabat setianya. Akhirnya Habibah dinikahkan oleh abahnya dengan Ucin (Husein Alattas) di Gedung Al Irsyad Solo. Akhirnya Habibah dengan Ucin dikaruniai dua orang putri Hani, 24 tahun dan Liya 22 tahun. Hani menikah dengan Ahmad Baraqbah, seorang pedagang keturuan Arab tinggal di Palembang. Anak-anak Habibah tumbuh menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Pintar dan dua-duanya menjadi guru. Semua orang memuji Habibah, karena telah sukses mendidik anak-anaknya. Namun akhirnya Ucin memiliki isteri lagi di sebuah kota kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Habibah pura-pura tidak tahu dan tak peduli tentang hal itu. Kejadian di pagi yang berkabut membuat Habibah tidak bisa berpura-pura untuk menutup telinga seperti biasa, ketika putri bungsunya Liya menelpon dirinya sambil terisak dia bicara bahwa dia baru saja melaksanakan nikah siri dengan seorang pemuda pilihannya bernama Bagdja, yang bukan seorang habaib. Habibah terdiam sejenak, diam-diam ia seperti melihat potret dirinya sendiri dalam sosok Liya. Akhirnya Habibah merestui hubungan putri bungsunya dengan Bagdja yang ahwal itu, dengan berkata pada putrinya:”Pulanglah, Liya, ajak Bagdja dan orang tuanya kemari untuk meminangmu, katanya mantap sambil menyiapkan kata-kata terbaik untuk membela putri bungsunya di hadapan Ucin, Hani, dan keluarga besar masyarakat keturunan Arab di kotanya. [halaman 187].
Pemberlakuan pernikahan sekufu di tengah-tengah masyarakat, saat ini masih sering kita jumpai. Misal pernikahan di Bali, Batak, dan Jawa masih sering terjadi.
4. Ruang Cyber: kisah ini terjadi di kota Solo dan Yogyakarta, dimana dua kota ini merupakan dua kerajaan yang dulunya merupakan satu kerajaan yakni Kerajaan Mataram, namun dengan adanya Perjanjian Gianti, Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua, yaitu Kerajaan Kasultanan Yogyakarta dan Kerajaan Kasuanan Surakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar