Senin, 06 Desember 2010

peran pustakawan


PERAN PUSTAKAWAN PADA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI
Oleh : Sungadi 


Pendahuluan
Pustakawan merupakan komponen yang sangat penting dalam mecapai keberhasilan layanan perpustakaan, oleh karean itu staf perpustakaan (pustakawan) harus memadai dari segi jumlah dan mutu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dan program yang dikembangkan di perpustakaan perguruan tinggi. Pustakawan perpustakaan perguruan tinggi idealnya lulusan perguruan tinggi (S1) Ilmu Perpustakaan.. Disamping itu, ada kalanya perpustakaan perguruan tinggi merekrut  sarjana berbagai bidang ilmu sebagai pakar subjek untuk ditempatkan pada bidang layanan rujukan, pengolahan, teknologi informasi, atau bidang lain, atau mahasiswa  yang bekerja paruh waktu di perpustakaan untuk melakukan tugas –tugas seperti misalnya pengerakan (shelving).
Perpustakaan perguruan tinggi sebagai organisasi tidak terlepas dari masalah yang sama dalam meningkatkan kinerjanya, yakni masalah perlunya kompetensi dan profesiobalisme di kalangan pustakawannya. Dalam menyikapi semakin tingginya tuntutan pemustaka agar perpustakaan meningkatkan mutu layanannya, maka kompetensi dan profesionalisme pustakawan harus terus menerus ditingkatkan dan disesuaikan dengan tuntutan pemustaka.
Tujuan perguruan tinggi di Indonesia dikenal dengan nama Tri Dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat), maka perpustakaan perguruan tinggi pun bertujuan membantu melaksanakan ketiga darma  perguruan tinggi.
Tema tersebut perlu diangkat dalam tulisan ini dengan pertimbangan bahwa kemampuan pustakawan di Indonesia dalam pengembagan karirnya masih rendah. Hal tersebut dapat terjadi karena ada beberapa factor misalnya kurangpahamnya pustakawan terhdap petunjuk teknis angka kredit pustakawan, kurang sosialisasi juknis pustakawan, serta belum adanya tim penialai pada lembaga yang bersangkutan. Maka dengan makalah ini diharapkan pustakawan dapat termotivasi untuk mengembangkan karirnya sebagai pustakawan yang profesional.
Dalam tulisan ini penulis bermaksud mengangkat   peran pustakawan pada perpustakaan perguruan tinggi.

Pembahasan
Menurut  Depertemen Pendidikan Nasional RI (2004:25) menyatakan bahwa staf perpustakaan dewasa ini sebaiknya terdiri atas pustakawan, asisten pustakawan, tenaga administrasi, dan tenaga fungsional lainnya sebagai berikut:
1.      Pustakawan dengan pendidikan paling rendah Strata 1 (S1) dalam bidang Ilmu Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi (Pusdokinfo), atau S1 bidang studi lain yang memiliki kompetensi dalam pengelolaan perpustakaan, dengan tugas melaksanakan tugas keprofesian dalam bidang perpustakaan.
2.      Asisten pustakawan dengan pendidikan ilmu perpustakaan tingkat diploma dalam bidang Ilmu Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi (Pusdokinfo) dengan tugas melaksanakan tugas keprofesian dalam bidang perpustakaan.
3.      Tenaga fungsional lain dengan pendidikan kejuruan atau keahlian tingkat kesarjanaan dengan tugas melaksanakan pekerjaan penunjang keprofesian seperti pranata computer dan kearsipan.
4.      Tenaga administrasi dengan tugas melaksanakan kegiatan kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, perlengkapan, penjilidan, perlistrikan, grafika, dan lain-lain.
Dari uraian tersebut di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa agar perpustakaan  dapat terselenggara dengan baik, maka perlu dikelola oleh petugas yang benar-benar memiliki kompetensi dalam bidangnya. Pustakwan minimal berpendidikan minimal S1 ilmu perpustakaan, sehingga mereka akan memiliki kapasitas sebagai pengelola perpustakaan yang handal. Tenaga fungsional lain misalnya pranata computer sanngat diperlukan oleh perpustakaan masa kini. Koleksi perpustakaan masa kini tidak  hanya bahan-bahan tercetak saja  dan tidak hanya yang terdapat dalam gedung/ruang perpustakaan saja, tetapi koleksi perpustakaan saat ini tidak mengenal batas tempat waktu dan ruang. Tenaga fungsional pranata computer sangat diperlukan untuk memperlancar proses layanan di perpustakaan.
Menurut Sulistyo-Basuki (1991:51-52) menyatakan bahwa ditinjau dari segi jasa perpustakaan maka terdapat perbedaan mencolok antara perpustakaan perguruan tinggi dengan perpustakaan sekolah. Kalau pada perpustakaan sekolah, pustakawan merupakan jembatan antara guru dengan murid maka pada perpustakaan perguruan tinggi terdapat bentuk yang berlainan (lihat gambar di bawah) karena  mahasiswa sudah dianggap mandiri dalam hal bacaan, penelusuran informasi, maupun kegiatan membaca lainnya.
Kalau melihat ganbar di atas maka pada perpustakaan perguruan tinggi terdapat ciri khas yaitu adanya hubungan  segi tiga antara pustakawan, mahasiswa dan pengajar. Hubungan segitiga ini menunjukkan bahwa antara mahasiswa dan pengajar berhubungan langsung dengan pustakawan dalam hal mencari informasi dan penelusuran informasi. Karena sifat hubungan langsung ini maka pustakawan perpustakaan perguruan tinggi haruslah orang yang ahli dalam sebuah subjek ditambah pendidikan kepustakawanan yang sesuai dengan standar profesi pustakawan. Hal ini membawa implikasi bahwa pustakawan perguruan tinggi harus mampu membantu mahasiswa menggunakan pustaka untuk kepentingan mahasiswa.
Secara umum perpustakaan perguruan tinggi adalah:
1.      Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar,  mahasiswa, dan tenaga administrasi perguruan tinggi.
2.      Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program pascasarjana dan pengajar.
3.      Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.
4.      Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.
5.      Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.
Atas dasar kajian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pustakawan perpustakaan perguruan tinggi seharusnya berlatar pendidikan S1 ilmu umum sebagai basic keahlian didalam bidang ilmunya itu, kemudian melanjutkan pendidikan S2 ilmu perpustakaan, sehingga mereka diharapkan dapat melayani para pemustaka (mahasiswa, pengajar, dan peneliti) dengan lebih optimal.


Penutup
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pustakawan pada perpustakaan perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam membantu mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat).
Mengingat pemustaka di perpustakaan perguruan tuinggi yang terdiri dari pengajar, peneliti, dan mahasiswa, maka dibutuhkan pustakawan yang berpendidikan minimal S1 Ilmu Perpustakaan di tambah pendidikan S2 ilmu lain, atau berpendidikan S1 ilmu umum (non ilmu perpustakaan) kemudian melanjutkan pendidikan S2 ilmu perpustakaan, dengan harapan mereka memiliki keahlian subjek bidang ilmu tertentu.

Daftar Pustaka

Departemen Pendidikan Nasional RI. 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, Edisi ketiga. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas RI.
Sulistyo-Basuki. 1991. PengantarIlmu Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar